Ukuranpenampang kabel listrik NYY yang sering digunakan untuk penangkal listrik adalah 50 mm, 70 mm, 90 mm, serta 120 mm. Ukuran penampang paling populer yang biasa digunakan adalah yang berukuran 50 mm dan 70 mm. Nilai 50 mm sendiri adalah nilai terkecil atau nilai minimal yang masih boleh digunakan untuk instalasi penangkal petir sebagai kabel penghantar penurunan. Caramembaca atau mengartikan kode : S = luas penampang penghantar fase instalasi dalam ( mm2 ) Rumus kha berdasarkan puil = 125% x i nominal. Tentukan besarnya kapasitas hantar arus (kha) dan luas penampang kabel nya yang tepat untuk dipasang. Tapi apa sudah cukup hanya dengan sni, lmk, dan spln, bahwa. Konduktoradalah media untuk tempat mengalirkan arus listrik dari Pembangkit ke Gardu induk atau dari GI ke GI lainnya, yang terentang lewat tower-tower. Penampang dan jumlah konduktor disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan, sedangkan jarak antar kawat fasa maupun kawat berkas disesuaikan dengan tegangan operasinya J= Kerapatan arus (A/mm 2) I = Arus Listrik (A) A= Luas penampang (mm 2) Contoh soal : 1. Suatu kawat penghantar berukuran 1,5mm 2, jika dialiri arus listrik sebesar 2A. Maka berapakah nilai : a. Kerapatan arus b. Luas penampang dan kerapatan arus jika diameter kawat 0,7 mm a. Kerapatan arus Diketahaui : I = 2 A A = 1,5 mm 2 Ditanya : J = ? Jawab : Sepertiyang kita ketahui bersama bahwa fungsi sebuah kabel listrik adalah untuk menghantarkan arus listrik dari sumber listrik menuju beban daya suatu alat listrik. Yang dimaksud dengan ukuran kabel lisrik adalah luas penampang kabel. Sehingga setiap ukuran kabel listrik akan menggunakan satuan mm 2 . Mengapa menggunakan ukuran kabel yang tepat sangat penting ? karena kesalahan dalam penentuan ukuran kabel dapat menyebabkan resiko yang fatal. mHra. Bagaimana KHA berdasarkan PUIL? Bagaimana menentukan luas penampang kabel berdasarkan PUIL? Bagaiman cara menentukan luas penampang kabel isntalasi penerangan rumah dan instalasi daya motor listrik? Bagaimana Rumus KHA berdasarkan PUIL?Bagaimana cara menentukan nilai kapasitas hantar arus KHA kabel listrik? Bagaiman cara menentukan penampang kabel listrik? Bagaimana tabel KHA kabel NYA, NYM, NYF? Bagaimana tabel ketentuan luas penampang kabel PUIL? Bagaimana rumus penampang kabel berdasarkan PUIL?Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan oleh mereka yang masih pemula dalam instalasi listrik. Tapi dengan bertanya seperti itu telah menunjukkan bahwa kepedulian terhadap standarisasi instalasi listrik semakin hantar arus KHA merupakan batas maksimal arus listrik yang mampu dialirkan pada sebuah penghantar / kabel. KHA begitu penting dalam menentukan ukuran luas penampang kabel yang tepat dalam suatu menentukan kapasitas hantar arus KHA sebenarnya cukup melihat tabel KHA yang telah telah diatur di dalam PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik. Di dalam PUIL juga diatur bagaimana menghitung nilai KHA pada suatu dan Menentukan Luas Penampang KabelBerikut ini kami akan membahas mengenai cara menghitung dan menentukan luas penampang kabel berdasarkan PUIL, Tabel KHA kabel NYA, NYY, NYM berdasarkan PUIL, cara menentukan dan menghitung KHA berdasarkan PUIL, faktor koreksi KHA Kabel NYABerikut ini merupakan tabel untuk menentukan luas penampang / kapasitas hantar arus KHA kabel NYA dan sejenisnya yang berinti tunggal dan berisolasi bahan KHA Kabel NYMBerikut ini merupakan tabel untuk menentukan luas penampang / kapasitas hantar arus KHA kabel NYM dan sejenisnya yang berisolasi dan berselubung bahan PVC serta kabel fleksibel KHA Kabel NYYBerikut ini merupakan tabel untuk menentukan luas penampang / kapasitas hantar arus KHA kabel NYY berinti tunggal, berkonduktor tembaga, berisolasi dan berselubung bahan Menghitung Luas Penampang Kabel Berdasarkan PUILDalam menentukan nilai kemampuan / kapasitas hantar arus KHA suatu instalasi dapat digunakan rumus yang telah diatur di dalam PUIL. Berikut ini merupakan rumus untuk menentukan dan menghitung nilai kemampuan / kapasitas hantar arus KHA.Rumus KHAKHA = 125 % x I .................. 1Keterangan KHA Kemampuan Hantar Arus AI = FLA Full Load Ampere / Arus Beban penuh ARumus Menghitung Arus 1 PhasaI = P / V x Cos Phi .................. 2Rumus Menghitung Arus 3 PhasaI = P / √3 x E x Cos Phi .................. 3Contoh Kasus Menentukan Luas Penampang KabelSuatu instalatir akan memasang instalasi rumah tingkat dengan kapasitas daya watt dengan faktor daya sebesar 0,85. Tegangan listrik yang digunakan sebesar 220 V. Tentukan besarnya kapasitas hantar arus KHA dan luas penampang kabel NYA yang tepat untuk Diketahui P = 3500 wattV = 220 VCos Phi = 0,85Ditanyakan KHA dan luas penampang kabel ...?Penyelesaian I = P / V x Cos Phi = 3500 / 220 x 0,85 = 18,716 AKHA = 125 % x I = 125 % x 18,716 = 23,395 ABerdasarkan Tabel KHA kabel NYA pada PUIL maka luas penampang kabel yang cocok sebagai berikut. Pertama nilai KHA 23,395 dibulatkan ke atas pada niali KHA tabel sehingga menjadi 25 A. KHA 25 A cocok untuk kabel dengan luas penampang 4 Luas Penampang Kabel Instalasi Motor untuk memilih dan menentukan luas penampang kabel yang akan digunakan untuk instalasi motor listrik sebenarnya belum di jelaskan di dalam PUIL. Namun pada praktiknya di lapangan banyak instalatir yang menggunakan cara seperti instalasi penerangan di beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan luas penampang kabel instalasi untuk motor listrik, diantaranya adalah 1. Ketahui jenis motor listriknya, apakah motor 1 phasa atau 3 phasa. Untuk motor listrik 3 phasa bisa menggunakan rumus I = P / √3 x E x Cos Phi dalam menentukan arus maksimum beban Kabel yang digunakan untuk instalasi daya motor memiliki karakteristik berinti satu tipe kabel pejal, seperti kabel Pada praktinya di lapangan, banyak instalatir menaikkan 1 tingkat luas penampang kabelnya sebab beban motor dapat beroperasi optimum. Misalnya saja KHA suatu motor 19 A dan menggunakan kabel NYA, maka luas penampang kabel yang seharusnya adalah 2,5 mm2 namun karena dinaikkan 1 tingkat maka luas penampang kabelnya menjadi 4 Faktor Koreksi KHA KabelTiga tabel KHA sebelumnya digunakan untuk penentuan luas panempang kabel yang pemasangan instalasi kabelnya berada pada kondisi suhu ambient atau sekitar 30o C. Untuk kabel yang dipasang diatas suhu 30o C harus dikalikan dengan faktor panas suhu tempat kabel yang terpasang maka penurunan KHA nya juga semakin besar. Nah berikut ini merupakan tabel faktor koreksi KHA kabel listrikCatatan Kabel NYA, NYM dan NYY merupakan kabel yang berisolasi bahan PVC jadi bisa kalian lihat pada kolom 3 tabel Kasus Penentuan KHA Dengan Faktor KoreksiSuatu bangunan dengan suhu 34o C akan dipasang instalasi penerangan dengan kapasitas daya 2200 watt, tegangan 220 volt dan faktor dayanya sebesar 0,85. Kabel yang digunakan adalah kabel NYA. Tentukan nilai KHA dan luas penampang kabel yang tepat untuk Diketahui P = 2200 wattV = 220 VCos Phi = 0,85Faktor koreksi pada Suhu 34o C = 94 %Ditanyakan KHA dan luas penampang kabel ...?Penyelesaian I = P / V x Cos Phi = 2200 / 220 x 0,85 = 11,764 AKHA suhu ambient = 125 % x I = 125 % x 11,764 = 14, 705 AKHA suhu 34o C = KHA suhu ambient x faktor koreksi = 14, 705 x 94 % = 13,822 ABerdasarkan Tabel KHA kabel NYA pada PUIL maka luas penampang kabel yang cocok sebagai berikut. Pertama nilai KHA 13,822 dibulatkan ke atas pada niali KHA tabel sehingga menjadi 15 A. KHA 15 A cocok untuk kabel dengan luas penampang 1,5 itulah pembahasan mengenai cara menentukan luas penampang kabel berdasarkan PUIL, cara menentukan dan menghitung kemampuan / kapasitas hantar arus KHA berdasarkan PUIL. Rumus menentukan dan menghitung kemampuan / kapasitas hantar arus KHA.Baca Juga 5 Jenis Kabel Untuk InstalasiRumus luas penampang kabel berdasarkan PUIL, rumus kha berdasarkan PUIL, penampang kabel dan ampere, tabela KHA PUIL, penampang kabel nya, penampang kabel nym, penampang kabel nyy, tabel ketentuan luas penampang kabel PUIL. Ada bermacam-macam ukuran kabel listrik yang beredar di pasaran saat ini, masing-masing memiliki kekuatan tersendiri, yuk simak penjelasannya di sini. Gimana kabarnya? Semoga kita semua selalu sehat, di artikel kali ini mimin akan berbagi informasi seputar ukuran-ukuran kabel listrik berserta kekuatannya. Penting diperjelas terlebih dahulu, kekuatan kabel yang dimaksud di sini adalah kekuatannya untuk dialiri arus dengan besaran sekian ampere, sering diistilahkan dengan Kuat Hantar Arus KHA. Seperti yang kita tahu, daya listrik yang mengalir pada sebuah instalasi, besarannya bisa bertingkat-tingkat, mulai dari yang terendah 450 VA sampai dengan puluhan ribu VA. Mulai dari skala instalasi rumah tangga dengan listrik 1 phase sampai dengan skala instalasi pabrik/bisnis dengan listrik 3 phase. Semakin besar daya listriknya, maka semakin besar pula arus yang mengaliri kabel, sehingga dibutuhkan kabel dengan KHA yang besar pula. Jika spesifikasinya tidak sesuai, maka hantaran arus akan terganggu dan berakibat pada daya yang tidak tersalurkan sebagaimana mestinya. Selain itu, pemilihan kabel yang tepat juga ada kaitannya dengan faktor keamanan instalasi, yakni untuk menghindari kejadian korsleting hubung singkat atau kabel meleleh/terbakar karena panas. Nah, di sinilah pentingnya mengetahui ukuran kabel listrik dan kekuatannya agar kita tidak salah memilih kabel untuk instalasi yang sedang kita bangun. Olehnya itu, langsung saja simak uraian berikut ini... Ukuran Kabel Listrik dan Kekuatannya Untuk diketahui, ukuran sebuah kabel listrik merupakan ukuran luas penampangnya yang dinyatakan dalam satuan mm2, sementara kekuatannya sering diistilahkan dengan Kuat Hantar Arus KHA bersatuan Ampere A. Selalu ada kaitan antara besar luas penampang kabel dengan KHA, di mana semakin besar luas penampang suatu kabel, maka semakin besar pula KHA-nya. Standar ukuran kabel listrik dan kekuatannya telah ditetapkan dalam buku Persyaratan Umum Instalasi Listrik Tahun 2011 atau PUIL 2011 yang memuat secara lengkap besar KHA pada setiap luas penampang kabel. Dokumennya sendiri lumayan tebal, terdiri dari 249 halaman yang mencakup semua persyaratan umum yang menjadi standar acuan pemasangan instalasi kelistrikan. Anda bisa langsung melompat ke halaman 138 s/d 165 untuk melihat keseluruhan daftar ukuran kabel dan KHA-nya, lengkap dengan jenis bahan konduktornya, seperti tembaga atau aluminium. Dijelaskan di dalam buku tersebut, ternyata selain luas penampang, cara pemasangan dan bahan kabel juga ada pengaruhnya terhadap KHA. Nah, oleh karena akan terlalu panjang untuk menampilkan semuanya di sini, mimin hanya akan memberikan daftar sederhana yang mimin rangkum dari buku PUIL 2011 tersebut. Berikut ini daftarnya 1. Ukuran Kabel Tembaga dan Kekuatannya Ukuran 1,5 mm2, KHA = 14,5 A Ukuran 2,5 mm2, KHA = 19,5 A Ukuran 4 mm2, KHA = 26 A Ukuran 6 mm2, KHA = 34 A Ukuran 10 mm2, KHA = 46 A Ukuran 16 mm2, KHA = 61 A Ukuran 25 mm2, KHA = 80 A Ukuran 35 mm2, KHA = 99 A Ukuran 50 mm2, KHA = 119 A Ukuran 70 mm2, KHA = 15 A Ukuran 95 mm2, KHA = 182 A Ukuran 120 mm2, KHA = 210 A Ukuran 150 mm2, KHA = 240 A Ukuran 185 mm2, KHA = 273 A Ukuran 240 mm2, KHA = 321 A Ukuran 300 mm2, KHA = 367 A 2. Ukuran Kabel Aluminium dan Kekuatannya Ukuran 2,5 mm2, KHA = 15 A Ukuran 4 mm2, KHA = 20 A Ukuran 6 mm2, KHA = 26 A Ukuran 10 mm2, KHA = 36 A Ukuran 16 mm2, KHA = 48 A Ukuran 25 mm2, KHA = 63 A Ukuran 35 mm2, KHA = 77 A Ukuran 50 mm2, KHA = 93 A Ukuran 70 mm2, KHA = 118 A Ukuran 95 mm2, KHA = 142 A Ukuran 120 mm2, KHA = 164 A Ukuran 150 mm2, KHA = 189 A Ukuran 185 mm2, KHA = 215 A Ukuran 240 mm2, KHA = 252 A Ukuran 300 mm2, KHA = 289 A Agar dapat memperoleh informasi lebih lengkap tentang ukuran kabel dan kekuatannya, mimin sarankan kepada Anda untuk membuka PUIL 2011. Baca JugaUkuran Kabel Standar PLN Demikianlah informasi tentang daftar ukuran kabel listrik dan kekuatannya, bagikan jika dirasa bermanfaat, terima kasih. Kabel Gambar Pengaruh luas penampang terhadap kerapatan arus í µí°´=µí°´= í µí°¼ í µí°½ Dimana A = Luas penampang kawat [ mm² ] I = Kuat arus [ Amp, A ] J = Rapat arus [ A/mm² ] Selain panjang kabel, material, dan luas penampang kabel, umumnya tahanan listrik suatu konduktor akan bertambah bila temperatur konduktor naik. í µí± í µí±¡ = í µí± 0 [1 + í µí»¼í µí±‡] Source publicationBuku ini terdiri dari tujuh bab, dengan garis besar isinya sebagai berikut Bab 1 membahas tentang teori dasar listrik. Anatomi sebuah material sampai dengan inti atom diberikan dengan ilustrasi yang mudah dipahami. Analogi listrik diberikan dengan berbagai cara agar pembaca lebih mudah memahami. Pada bagian akhir bab 1, dijelaskan sebuah ilustrasi...Kebutuhan akan alat atau mesin yang handal sudah menjadi prioritas untuk semua orang di zaman sekarang, mulai dari alat yang digunakan untuk keperuan pribadi maupun alat atau mesin yang digunakan untuk industri. PLN juga membutuhkan alat yang handal untuk memantau aset dengan akurasi tinggi. Salah satu komponen untuk memantau beban pada jaringan ad...In the past decade, the general method for measuring the performance of research and scientific publications in a Study Program at a Higher Education is by the Rough Value Nilai Kasar, NK calculated per three years. This value is derived from the accreditation instrument. In fact, the calculation of the performance of research and scientific publications with NK cannot represent an annual performance. Therefore, this paper presents a new method for calculating research and scientific publications performance with an index IP-PS and IPub-PS, which is calculated annually. An example of quality measurement practice in the Automotive Diploma Program of Universitas Muhammadiyah Magelang. As a result, calculations with IP-PS and IPub-PS are more likely to present real conditions per year than using NK. Bagaimana cara menentukan luas penampang kabel instalasi listrik untuk konsumsi listrik dirumah atau dipabrik anda? Untuk praktisi listrik pemula, pertanyaan ini akan kerap muncul ketika anda melakukan instalasi baru. Saya sendiri untuk kasus seperti ini biasanya cukup dengan katalog kapasitas hantar arus KHA kabel yang dipakai disesuaikan dengan perhitungan konsumsi listrik maksimum pada instalasi tersebut. KHA kabel harus diatas ampere listrik maksimum dari instalasi tersebut. Ternyata apa yang saya lakukan dalam penentuan luas penampang kabel tidaklah sesederhana itu meskipun tidak full salah 100 persen ya. Ada banyak faktor yang mempengaruhi penentuan luas penampang dari kabel atau penghantar instalasi diantaranya adalah tegangan kerja, jenis beban listrik, jenis isolasi penghantar, penempatan penghantar dan suhu ambien tempat penghantar tersebut terinstalasi. Mari kita bahas berdasakan standar listrik terupdate Indonesia saat tulisan ini dibuat yakni SNI PUIL 2011 yang pada dasarnya merujuk pula pada standar listrik internasional yang ada. Pembahasan saya batasi untuk nilai KHA pada tegangan kerja 230/400 300V sampai dengan max. Untuk tegangan kerja diluar range tersebut pada PUIL 2011 tidak tercantum, silahkan anda berkonsultasi dengan pihak produsen kabel, biasanya pada katalog kabel sudah dicantumkan. Tabel KHA Kapasitas Hantar Arus kabel / penghantar Hal penting yang harus anda kuasai dalam penentuan luas penampang kabel adalah memahami pembacaan tabel KHA terus menerus yang terdapat pada PUIL 2011. Disini saya akan membatasi jenis kabel yang paling umum sering digunakan dalam instalasi tegangan rendah yaitu NYA kabel tembaga pejal berinti tunggal, kabel NYM kabel tembaga pejal berinti 3 atau lebih dan kabel NYY mewakili kabel yang sering digunakan untuk instalasi outdoor atau instalasi daya motor listrik. Simpanlah tabel dibawah ini sebagai panduan untuk anda agar tidak salah menentukan luas penampang kabel dalam perencanaan instalasi. Tabel saya ambil dari sumber SNI yang berlaku saat ini yaitu PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013 a. KHA Kabel NYA dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYA dan sejenisnya b. KHA Kabel NYM dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYM dan sejenisnya c. KHA Kabel NYY dan sejenisnya Tabel KHA kabel NYY dan sejenisnya Dari 3 tabel diatas saya akan memberikan contoh sederhana bagaimana cara membaca tabel KHA Kasus Sebagai seorang praktisi listrik anda sudah mulai merencanakan suatu instalasi dimana perhitungan beban listrik yang anda laksanakan ternyata ada pada angka 20 Ampere. Pemilihan kabel instalasi sudah anda tentukan yaitu kabel jenis NYM. Berapakah luas penampang kabel NYM yang akan anda pilih?Penyelesaian Lihat kembali pada tabel KHA kabel NYM diatas apakah ada angka KHA 20 Ampere? Jika tidak ada bulatkan angka 20 Ampere ini ke nilai KHA diatasnya jangan pembulatan ke angka dibawahnya, sangat beresiko. Berarti anda akan membulatkan nilai 20 Ampere ini ke nilai KHA 26 Ampere. Lihat pada tabel KHA kabel NYM kembali, pasangkan nilai KHA terus menerus 26 Ampere dengan luas penampang kabel pada kolom sebelah kirinya. Dari tabel KHA kabel NYM tersebut, maka untuk nilai KHA terus menerus 26 Ampere anda akan mendapatkan nilai luas penampang kabel yaitu 2,5 mm^2. Untuk penentuan KHA pengenal gawai proteksi serta hubungan KHA pengenal gawai proteksi terhadap KHA kabel serta nilai arus maksimum beban mudah-mudahan bisa saya ulas pada artikel selanjutnya. Saat ini anda cukup fokus pada cara penentuan luas penampang kabelnya saja agar didapatkan luas penampang kabel yang aman terhadap instalasi yang ada. Pada dasarnya persoalan kasus diatas sudah selesai seperti pada penyelesaian yang telah diuraikan diatas. Tetapi sebagai seorang perencana dan pelaksana instalasi listrik, anda boleh berimprovisasi dalam penentuan besaran luas penampang kabel yang berbeda selama tidak keluar dari koridor panduan tabel diatas. Sebagai contoh, karena anda memandang instalasi yang anda rancang kedepannya akan ada pertumbuhan beban yang banyak serta jarak kabel instalasi yang panjang, maka anda menentukan perhitungan KHA kabel dengan besaran persentase tertentu misalnya 125%. Sehingga dari arus beban yang anda hitung 20 Ampere maka KHA terus menerus anda kalikan dulu nilai 20 Ampere dengan 125% sehingga didapatkan KHA terus menerus yaitu 25 Ampere. Kalau anda merujuk pada tabel KHA kabel NYM diatas, nilai 25 Ampere bisa dibulatkan ke nilai 26 Ampere sehingga luas penampang kabel NYM yang diharapkan tetap pada nilai 2,5 mm^2. Sebagai catatan, nilai 125% ini pada sebuah instalasi cahaya / penerangan sebetulnya tidak ada acuan khusus, hanya improvisasi dan pertimbangan seorang perencana instalasi saja, jika anda mau menggunakan angka 130% misalnya, silahkan saja selama dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, untuk instalasi motor listrik, nilai 125% dalam penentuan nilai KHA terus menerus kabel adalah suatu standar khusus yang harus dipatuhi. lihat poin pada PUIL 2011 halaman 51 yang berbunyi "KHA kabel Iz sesuai adalah 125 % arus pengenal beban penuh motor IB.Menurut persamaan pada Ayat maka arus pengenal GPHP harus ≤ Iz,biasanya nilainya diantara IB dan Iz" Untuk instalasi motor secara khusus semoga bisa saya bahas pada artikel berikutnya. Cara berikutnya dalam menentukan luas penampang kabel ini selain instalasi motor listrik selain faktor kali dengan persentase tertentu adalah adalah dengan menaikan nilai luas penampang kabel atau KHA terus menerus kabel pada nilai satu tingkat diatasnya. Pada aplikasi dilapangan, saya banyak menemukan teknik seperti ini. Sebagai contoh, pada kasus diatas anda sudah menentukan nilai luas penampang kabel untuk perhitungan beban maksimum 20 Ampere adalah 2,5 mm^2. Dengan cara ini, maka penentuan luas penampang kabel tidak lagi diangka 2,5 mm^2 tetapi anda naikan satu tingkat diatasnya yaitu 4 mm^2 lihat kembali tabel KHA NYM diatas. Dengan begitu anda memiliki spare KHA terus menerus dengan total KHA di angka 34 Ampere, spare yang cukup luas untuk pengembangan instalasi kedepan tanpa mengganti kabel instalasi yang ada. Silahkan anda pilih teknik sesuai dengan kebutuhan anda. Untuk penentuan luas penampang kabel jenis yang lain bisa anda lakukan dengan cara yang sama seperti kasus yang dicontohkan diatas dengan tabel KHA yang sesuai dengan jenis kabel instalasi yang dipakai. Tabel faktor koreksi KHA Penentuan luas penampang kabel berdasarkan tabel KHA diatas adalah pada kondisi ideal yaitu pada suhu ambien atau suhu sekitar penghantar pada nilai 30 deg C. Untuk kondisi suhu yang panas diatas 30 deg C, anda harus memasukan nilai faktor koreksi dalam penentuan KHA terus menerus kabel. Semakin panas suhu lingkungan sekitar kabel, maka semakin tinggi nilai penurunan KHA sebuah kabel atau penghantar. Berikut ini adalah tabel faktor koreksi yang bisa anda jadikan panduan yang bersumber dari PUIL 2011 amandemen 1 tahun 2013. Tabel faktor koreksi KHA kabel Untuk kabel NYA, NYM ataupun NYY merupakan kabel berinsulasi PVC, anda bisa lihat tabel diatas pada kolom ke 3. Contoh kasus Kasus yang sama seperti persoalan sebelumnya diatas yaitu penentuan luas penampang kabel pada beban maksimum 20 Ampere menggunakan kabel NYM, tetapi lingkungan instalasi berada pada suhu ambien 40 deg C. Penyelesaian Anda harus mulai menghitung KHA dengan memperhatikan tabel faktor koreksi diatas. Untuk KHA terus menerus 20 Ampere pada kondisi normal yaitu suhu ambien 30 deg C, maka didapatkan luas penampang 2,5 mm^2. Maka pada suhu ambien 40 deg C nilai KHA menerus pada tabel dikalikan faktor koreksi terlebih dahulu yaitu 87% lihat tabel koreksi diatas pada 35 deg C < t <=40 deg C didapatkan faktor koreksi pada kolom bahan insulasi PVC 87%. Maka, nilai KHA 26 Ampere pada tabel KHA kabel NYM, pada suhu 40 deg C akan mengalami penurunan menjadi 87% x 26 A = 22,62 A. Karena beban maksimun perhitungan sebelumnya adalah 20 Ampere maka pada suhu 40 deg C luas penampang 2,5 mm^2 masih layak digunakan dengan kemampuan KHA terus menerus sebesar 22,62 Ampere. Andai saja perhitungan beban maksimum anda sebelumnya ada pada nilai 24 Ampere misalnya, maka pada suhu 40 deg C anda harus menggunakan kabel NYM dengan luas penampang satu tingkat diatas suhu ambien 30 deg C yaitu 4 mm^2. Untuk improvisasi nilai luas penampang kabel NYM pada suhu 40 deg C ini caranya hampir sama dengan contoh sebelumnya, hanya saja nilai KHA kabel terus menerus pada tabel anda turunkan menjadi 87% dari nilai sebenarnya terlebih dahulu. Demikianlah artikel singkat tentang sekilas penentuan luas penampang kabel instalasi listrik sesuai PUIL 2011, semoga menjadi petunjuk yang bermanfaat bagi anda, saran, koreksi dan masukan silahkan meninggalkan jejak pada kolom komentar yang sudah disediakan. Wassalam.. Pustaka - SNI 02252011 PUIL 2011 - SNI 02252011/Amd 12013 Pengertian Kabel Listrik dan Jenis-jenisnya – Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium meskipun ada juga yang menggunakan Silver perak dan emas sebagai bahan konduktornya namun bahan-bahan tersebut jarang digunakan karena harganya yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan Thermosetting yaitu polymer plastik dan rubber/karet yang dibentuk dengan satu kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan. Kabel Listrik pada dasarnya merupakan sejumlah Wire kawat terisolator yang diikat bersama dan membentuk jalur transmisi multikonduktor. Dalam pemilihan kabel listrik, kita perlu memperhatikan beberapa faktor penting yaitu warna kabel listrik, label informasi dan aplikasinya. Informasi yang tercetak di kabel listrik merupakan informasi-informasi penting tentang kabel listrik yang bersangkutan sehingga kita dapat menyesuaikan kabel listrik tersebut dengan penggunaan kita. Informasi-informasi penting yang tercetak di kabel listrik tersebut diantaranya adalah sebagai berikut Ukuran Kabel Cable Size, yaitu ukuran pada setiap individu wire yang terikat bersama pada kabel yang bersangkutan. Berdasarkan ukuran American Wire Gauge AWG, Ukuran yang tercetak tersebut diantaranya seperti 8, 10, 12, 14, 16 dan lain-lainnya yang masing-masing angka tersebut mewakilkan diameter wire pada kabelnya. Makin besar angka tersebut makin kecil ukuran wire kabelnya. Sedangkan di Indonesia, kita biasanya menggunakan satuan mm2 seperti 4mm², 6 mm² dan seterusnya. Tegangan nominal, yaitu tegangan operasional wire kabel yang bersangkutan seperti 450/750V yang artinya tegangan nominalnya adalah sekitar 450V hingga 750V. Kode Bahan dan Jumlah Wire dalam Kabel, beberapa kode kabel yang sering kita jumpai diantaranya seperti NYA, NYAF, NGA, NYM, NYMHY, NYY, NYYHY dan lain-lainnya. Dari kode tersebut kita dapat mengetahui Bahan Konduktor dan Bahan Isolator yang digunakan serta jumlah wire konduktornya tunggal atau serabut lebih dari satu. Berdasarkan bentuknya, kabel listrik ini dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis kabel listrik yang sering digunakan untuk menghantarkan arus listrik ataupun kabel-kabel listrik yang berfungsi untuk transmisi data. Kabel Berpasangan Paired Cable, yaitu kabel yang terbuat dari dua konduktor yang diisolasi secara individual. Kabel Berpasangan atau Paired Cable ini sering digunakan untuk arus listrik DC dan arus listrik AC yang berfrekuensi rendah. Kabel Twin Lead, yaitu kabel yang terdiri dari dua konduktor dengan bentuk yang mirip dengan pita. Kabel Twin Lead ini biasanya digunakan sebagai media transmisi yang menghubungkan Antena dengan Receiver perangkat penerima sinyal seperti Radio ataupun Televisi. Kabel Twin Lead ini sering disebut juga dengan kabel 300 karena impedansinya adalah 300. Kabel Shielded Twin Lead, kabel jenis ini mirip dengan kabel berpasangan atau paired cable, namun pada bagian dalam kabel dikelilingi oleh lapisan logam tipis yang terhubung ke wire konduktor ground. Lapisan logam tipis ini berfungsi untuk melindungi kabel dari medan magnet atau untuk menghindari gangguan lainnya yang berpotensi menyebabkan sinyal Noise pada kabel yang bersangkutan. Kabel Multi Konduktor Multiple Conductor Cable, yaitu kabel yang terdiri dari sejumlah konduktor dengan bungkusan Isolator secara individual yang warna-warni. Kabel jenis ini biasanya digunakan di perangkat listrik rumah tangga ataupun instalasi listrik rumah. Kabel Koaksial Coaxial Cable, yaitu kabel yang digunakan untuk menghantarkan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Koaksial memiliki dua konduktor yang mana satu konduktor berada di rongga luar mengelilingi satu konduktor tunggal yang dipisahkan oleh bahan Isolator. Kabel jenis ini memiliki impedansi transmisi yang konstan serta tidak menghasilkan medan magnet sehingga cocok untuk mentransmisikan sinyal frekuensi tinggi. Kabel Pita Ribbon, kabel jenis ini sering disebut juga dengan Kabel Pelangi dan biasanya digunakan pada aplikasi atau rangkaian elektronik yang memerlukan banyak kawat konduktor sebagai penghubung. Kabel Pita atau Ribbon yang memiliki fleksibilitas tinggi ini umumnya digunakan pada rangkaian yang memerlukan tegangan rendah terutama pada rangkaian sistem digital. Kabel Serat optik Fiber optic Cable, yaitu kabel yang terbuat dari serat kaca atau plastik halus yang dapat mentransmisikan sinyal cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya. Sumber cahayanya dapat berupa sinar Laser ataupun sinar LED. Diameter kabel serat optik sekitar 120 mikrometer. Kabel pasangan berpilin Twisted pair cable, Twisted pair Cable pada dasarnya merupakan sepasang kabel tembaga yang diputar bersama-sama berbentuk spiral dan dibungkus dengan lapisan plastik. Twisted Pair Cable ini pada dasarnya dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Kabel UTP unshielded Twisted Pair dan STP Shielded Twisted Pair. Diameter Twisted Pair sekitar 0,4mm hingga 0,8mm. Baca juga Pengertian Media Transmisi dan Jenis-jenisnya. Kabel ListrikListrikMedia Transmisi Related Articles

penampang kabel dan arus listrik